Minggu, 08 Mei 2016

Mengatasi Kepala Peyang

Apa itu Kepala Peyang?

Adalah gejala perubahan bentuk kepala bayi pada satu atau kedua sisi yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus pada permukaan yang rata, contohnya kasur, bantal, tilam, lantai, dll. Bagian kepala yang mengalami tekanan tersebut akan berubah bentuk menjadi pipih, sehingga bentuk kepala tidak bulat sempurna atau peyang. 
Gejala ini berlangsung dengan cepat dan tanpa disadari oleh orang tua. Umumnya terjadi pada 3 bulan pertama pertumbuhan bayi Anda, saat di mana bayi lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur. Pada saat itu, tulang tengkorak bayi masih lunak dan otak pun bertumbuh dengan sangat cepat.



Mimos Pillow Indonesia

HP / WA   : 0838 888 6 333
BBM  :  5ed7d1aa 

Mimos Pillow adalah satu-satunya bantal yang bersetifikasi medis yang diakui lebih dari 1000 dokter spesialis anak di dunia.
Bantal ini berguna untuk mencegah Flat Head Syndrome / kepala peyang pada bayi anda. Dan juga membantu mengatasi dan mengembalikan bentuk kepala bayi anda yang sudah peyang agar kembali berbentuk bulat sempurna seperti seharusnya.


Mimos Pillow :
- Mengurangi tekanan pada kepala sebanyak 400%
- Terbuat dari bahan berpori yang sangat efektif
- Memberikan ruang gerak yang nyaman untuk rotasi leher dan kepala bayi
- Lembut ringan dan nyaman dipakai
- Bisa dicuci dengan mesin cuci dan higienis (anti dustmites)
- Terbuat dari bahan bersertifikasi Oekotex 100 kelas 1 sangat aman untuk kulit bayi
- Made in Spain - diproduksi dengan quality standard yang tinggi yang diakui oleh      departemen kesehatan Spanyol



Dengan menggunakan Mimos Pillow selain mencegah kepala peyang pada bayi anda juga dapat mencegah SIDS (Suddent Infant Death Syndrome)
Mimos Size XL : 1 - 10 bln ( lingkar kepala 36 - 48 cm )
Mimos Size XXL : 5 - 18 bln ( lingkar kepala 45 - 50 cm )





Mengapa Kepala Peyang menjadi MASALAH?
















Beberapa tahun terakhir, para ahli telah melakukan studi klinis yang berkaitan dengan kepala peyang dan/atau torticiolis. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa bayi dengan kepala peyang dan/atau torticiolis akan menghadapi masalah sebagai berikut:        
  • Risiko tinggi mengalami hambatan dalam belajar dan pertumbuhan
  • Memiliki kebutuhan khusus ketika anak menginjak usia sekolah
  • Masalah dalam pertumbuhan gigi dan rahang
  • Skoliosis atau bentuk tulang punggung yang tidak normal atau bengkok
  • Kelainan penglihatan, termasuk kelainan ruang penglihatan dan astigmatism (kekurangmampuan mata dalam melihat obyek)
  • Masalah pendengaran
  • Masalah psikologis atau sosial, karena bentuk wajah atau kepala yang tidak normal

Kepala Peyang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan Otak
Studi penting yang dilakukan oleh Speltz dan Collett, yang dipublikasikan tahun 2010, berkesimpulan bahwa “Perubahan bentuk kepala akibat plagiocephaly nampaknya memiliki hubungan dengan terhambatnya pertumbuhan saraf, terutama terkait dengan fungsi saraf motorik”. Penelitian terakhir mereka, yang dipublikasikan tahun 2011, menyatakan bahwa “Anak-anak usia dini dengan kepala yang mengalami plagiocephaly tanpa perbaikan bentuk kepala akan terus mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan dengan anak-anak yang diberi tindakan perbaikan bentuk kepala.”

Sumber: Speltz ML, Collett BR, Stott-Miller M, Starr JR, Heike C, Wolfram-Aduan AM, King D, Cunningham ML. Case-control study of neurodevelopment in deformational plagiocephaly. Pediatrics. 2010 Mar; 125(3):e537-42



·         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar